Konsep-Konsep Dasar Filsafat Ilmu
“KONSEP
DASAR FILSAFAT ILMU”
“Filsafat
Ilmu”
Dosen
Pengampu
Prof.
Dr. Syafrani, M.Si
Disusun
Oleh:
·
T
M Ridhani (1588203047)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LANCANG KUNING
PEKANBARU
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman, filsafat ilmu
telah memberikan kontribusi yang sangat besar di berbagai bidang kehidupan. Perkembangan
itu sendiri tak luput dari keterlibatan manusia dan ilmu pengetahuan dalam
peranannya. Filsafat ilmu berkembang dengan adanya cara atau pola pikir yang
menyebabkan timbulnya sebuah permasalahan menyangkut hal-hal yang ada di dunia
ini. Kemudian permasalahan itu terjawab dan menjadi sebuah pengetahuan yang
baru.
Namun, di zaman sekarang ini keseimbangan
antara pengaruh iptek dengan filsafat mulai goyah dan menjauh dari konsep dasar
filsafat itu sendiri, dari pada fungsi yang semestinya. Pergeseran pemahaman
itu sendiri dikarenakan kurangnya kesadaran oleh generasi sehingga menyebabkan
terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam ilmu pengetahuan.
Oleh sebab itu, melalui makalah ini
diharapkan dapat membantu, membimbing dan memperluas pengetahuan pembaca dalam
memahami filsafat.
1.2 Rumusan Masalah
Dari
latar belakang diatas, penulis menemukan permasalahan yang di hadapi saat ini
berupa:
1.
Apakah filsafat, ilmu pengetahuan dan
manusia itu ?
2.
Bagaimana cara-cara berfikir dan
ciri-ciri pemikiran filosof ?
3.
Apa saja konsep-konsep filsafat ilmu ?
4.
apa saja fungsi dan kegunaan filsafat
ilmu ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu
filsafat, ilmu pengetahuan, dan juga manusia
2. Untuk mengetahui cara-cara berfikir
dan ciri-ciri pemikiran filosof
3. Untuk mengetahui konsep-konsep
filsafat ilmu
4. Untuk mengetahui fungsi dn
kegunaan filsafat ilmu
5. Untuk meningkatkan pengetahuan
pembaca.
BAB II
ISI
A.
FILSAFAT,
ILMU PENGETAHUAN, DAN MANUSIA
Secara sederhana, filsafat ilmu merupakan
filsafatnya ilmu pengetahuan. Filsafat berupaya menelisik struktur-struktur
fundamental yang menjadi pijakan ilmu pengetahuan: baik objek-objek ilmu
pengetahuan, asumsi-asumsi, konsep-konsep, dan metode-metodenya. Namun, tidak
hanya sampai disitu, filsafat ilmu juga hendak mengkaji sejauh mana
signifikansi dan aktualitas berbagai ilmu pengetahuan bagi kehidupan umat
manusia secara kontekstual. Berikut penjelasanya:
a.
Filsafat
Pengertian filsafat merupakan perkembangan
pemikiran kefilsatan, antara satu ahli filsafat dan ahli filsafat lainya yang
selalu berbeda dan hampir sama banyaknya dengan ahli filsafat itu sendiri.
Pengertian filsafat dapat ditinjau dari dua segi, yakni secara etimologi dan
terminologis.
·
Arti filsafat secara etimologi
Kata filsafat yang dalam bahasa arab adalah
falsafah dan juga dalam bahasa inggris dikenal dengan philosophy, merupakan
sebuah kata yang berasal dari Istilah bahasa yunani kuno yakni philosophia.
Kata philoshopia terdiri atas kata philein yang berarti cinta (love) dan shophia
yang berarti kebijaksanaan (wisdom), sehingga secara etimologi filsafah berarti
cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya.
·
Arti filsafat secara terminologis
Arti filsafat secara terminologis
merupakan arti yang dikandung oleh istilah atau statement ‘filsafah’. Lantaran
batasan filsafat itu banyak,maka sebagai gambaran dikenalkan beberapa
batasan,seperti :
1) Plato
: filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang
asli.
2) Aristoteles
: filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaraan yang terkandung di
dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan
estetika (filsafat keindahan).
3) Al
farabi: filsafah adalah ilmu (pengetahuan) tentang alam maujud bagaimana
hakikat yang sebenarnya.
4) Immanuel
kant : filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang menjadi pokok pangkal dari segi
pengetahuan, yang didalamnya tercakup masalah epistemology (filsafat
pengetahuan) yang menjawab persoalan apa yang dapat kita ketahui.
Adapun, sejumlah faktor yang menyebabkan
filsafat muncul dan mewarnai hampir seluruh kehidupan manusia, antara lain :
1)
Ketakjuban
Banyak filsafat mengatakan bahwa awal yang
menjadi kelahiran filsafat ialah thaumasia (kekaguman, keheranan, atau ketakjuban)
2)
Ketidakpuasan
Sebelum, filsafat lahir berbagai mitos dan
mite memainkan peranan yang amat penting dalam kehidupan manusia. Berbagai
mitos dan mite berupaya menjelaskan asal mula dan pristiwa-pristiwa yang
terjadi di alam semesta serta sifat-sifat peristiwa itu. Akan tetapi,penjelasan
dan keterangan yang diberikan oleh mitos-mitosdan mite-mite itu makin lama
makin tidak memuaskan manusia. Ketidakpuasan itu membuat manusia terus-menerus
mencari penjelasan dan keterangan yang lebih pasti dan meyakinkan.
3)
Hasrat bertanya
Ketakjuban manusia telah melahirkan
pertanyaan-pertanyaan, dan ketidakpuasan manusia membuat
pertanyaan-pertanyaan itu tak kunjung
habis. Pertanyaan tak boleh dianggap sepele karena pertanyaanlah yang membuat
kehidupan manusia serta pengetahuan manusia berkembang dan maju.
4)
Keraguan
Manusia selaku penanya mempertanyakan
sesuatu dengan maksud untuk memperoleh kejelasan dan keterangan mengenai
sesuatu yang di pertanyakan itu. Tentu saja hal itu berarti bahwa apa yang dipertanyakan
itu tidak jelas atau belum terang. Karena Sesuatu itu tidak jelas atau belum
terang, manusia perlu dan harus beratanya. Pertanyaan yang di ajukan untuk
memperoleh kejelsan dan keterangan yang pasti pada hakikatnya merupakan suatu
pertanyaan tentang adanya aporia ( keraguan atau ketidakpastian dan
kebingungan) di pihak manusia yang bertanya.
b.
Ilmu
Pengetahuan
Ilmu pengetahuan diambil dari bahasa
inggris yakni science yang berasal dari bahasa latin scientia dari bentuk kata
kerja scire yang berarti mempelajari, mengetahui. Pertumbuhan selanjutnya
pengertian ilmu mengalami perluasan arti sehingga menurujuk pada pengetahuan yang
sistematik.
Menurut Bahm (dalam
koento wibisono, 1997) definisi ilmu pengetahun melibatkan paling tidak enam
macam komponen, yaitu masalah (problem), sikap (attitude), metode (method),
aktivitas (activity), kesimpulan (conclution), dan pengaruh (effects).
Adapun sepanjang sejarahnya manusia dalam
berusaha untuk memahami dan mengetahui dunia sekelilingnya mengenal dua sarana,
yaitu pengetahuan ilmiah (scientific knowledge) dan penjelasan gaib (mystical
explanation). Diantara rentangan pengetahuan ilmiah dan penjelasan gaib
terdapat persoaalan ilmiah yang merupakan kumpulan hipotesis yang dapat diuji,
tetapi belum secara sah dibuktikan kebenaranya.
Menurut The Liang Gie
(1987) ada 3 bagian yang saling berhubungan, yaitu:
1.
Bidang pengetahuan ilmiah: kumpulan
hipotesis yeng telah terbukti sah.
2.
Bidang persoalan ilmiah: kumpulan
hipotesis yang dapat diuji, akan tetapi belum dapat dibuktikan.
3.
Bidang penjelasan mistis: hipotesis yang
tidak dapat diuji.
c.
Manusia
Setelah menentukan defenisi filsafat dan
ilmu pengetahuan, sekarang kita ingin membahas manusia, yaitu dengan menunjukan
bagaimana filsafat itu timbul dari kodrat manusia. Artinya asal ada manusia,
ada filsafat, dan kemudian ada ilmu pengetahuan sesuai dengan kodrat manusia
itu sendiri. Telah dikatakan : filsafat bentuk pengetahuan tertentu, bahkan
bentuk pengetahuan manusia yang sempurna, merupakn perkembangan yang terakhir dari
pada “pengetahuan biasa”. Hingga menjadi jelas bahwa manusia memang betul-betul
boleh disebut “Ens Metaphysicum.” Menurut aristoteles artinya makhluk yang
menurut kodratnya berfilsafat.
Filsafat manusia yang dalam bahasa inggris
disebut philosophy of man, merupakan bagian dari filsafat yang berupaya
menelisik ekstensi soerang manusia. Filsafat manusia berupaya melukiskan siapa sebenarnya
makhluk yang kita sebut sebagai manusia itu secara total. Penjelasan tentang
filsafat manusia akan menyibak misteri dari seorang manusia dalam keseluruhan
dimensinya: hakikat kemanusiaanya, motif-motif yang melandasi aktivitasnya,
nilai, tujuan, dan makna hidupnya, serta segala sesuatu yang berhubungan dengan
eksitensinya sepanjang nafas kehidupnya.
B.
KONSEP-KONSEP
DASAR FILSAFAT ILMU
Para filsafat melihat sebuah ancama akibat
munculnya pengembangan iptek yang terlepas dari asumsi-asumsi dasar filosofinya
seperti landasan ontologis, epistemonolog, dan aksiologis yang cenderung berjalan
sendiri-sendiri. Untuk memahami gerak perkembangan iptek yang sedemikian itu,
maka kehadiran filsafat ilmu sebagai upaya meletakkan kembali peran dan fungsi
iptek sesuai dengan tujuan semula, yakni mendasarkan diri dan concern terhadap
kebahagin umat manusia, sangat di perlukan,Filsafat ilmu merupakan telaah
filosofis dalam rangka menjawab pertanyaan pokok mengenai hakikat ilmu, yang di
tinjau dari segi ontologis, epistemologis dan aksiologisnya.
1.
Ontologis
Ontologis merupakan azas dalam menetapkan
batas ruang lingkup yang menjadi objek penelaahan serta penafsiran tentang
hakikat realitas (metafisika). Ontology meliputi permasalahan apa hakikat ilmu,
apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang inheren tentang kenyataan itu, yang
tidak terlepas dari pandangan tentang apa dan bagaimana yang ada (being) itu.
2.
Epistemologis
Epistemologis adalah cabang filsafat yang
menyelidiki asal-muasal, metode-metode dan sahnya ilmu pengethuan. Ada tiga
persoalan pokok dalam bidang epistemologis, yaitu:
a.
Apakah sumber pengetahuan itu ?, dari
manakah pengetahuan yang benar itu ? dan bagaimana cara mengetahuinya ?
b.
Apakah sifat dasar pengetahuan itu ?,
apa ada dunia diluar pemikirn kita ? dan kalau ada apakah kita bias
mengetahuinya ?
c.
Apakah pengetahuan itu bener (valid) ?,
dan bagaimana kita membedakan yang benar dari yang salah ?
3.
Aksiologi
Aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki hakikat nilai pada umumnya ditinju dari sudut pandang kefilsafatan.
Aksiologi meliputi nilai-nilai, parameter bagi apa yang disebut sebagai
kebenaran atau kenyataan itu sendiri, sebagaimana kehidupan kita yang
menjalajahi kawasan, seperti kawasan social, fisik materi dan simbolik yang
masing-masing menunjukan aspeknya sendiri-sendiri.
C.
CARA-CARA
BERFIKIR DAN CIRI-CIRI PEMIKRAN FILOSOF
a. Cara-Cara Berfikir Filosof
Berfikir secara filsafat dapat diartikan
sebagai berfikir yang sangat mendalam sampai hakikat, atau berfikir secara
global/menyeluruh, atau berfikir yang dilihat dari berbagai sudut pandang
pemikiran atau sudut pandang ilmu
pengetahuan. Berfikir yang demikian ini, sebagai upaya untuk dapat berfikir
secara tepat dan benar serta dapat di pertanggungjawabkan. Hal ini harus
memenuhi persyaratan:
1.
sitematis
Pemikiran yang sistematis ini dimaksudkan
untuk menyusun suatu pola pengetahuan yang rasional. Sistematis adalah
masing-masing unsur saling berkaitan satu dengan yang lain secara teratur dalam
suatu keseluruhan.
2.
Konsepsional
Secara umum istilah konspsional berkaitan
dengan ide (gambar) atau gambaran yang melekat pada akal pikiran yang berada
dalam intelektual. Sehingga maksud dari ‘konsepsional’ sebagai upaya untuk
menyusun suatu bagian yang terkonsepsi (jelas). Karean berfikir secara filsafat
sebenarnya berfikir tentang hal dan proses.
3.
Koheren
Koheren atau runtut, unsur-unsurnya tidak
boleh mengandung uraian-uraian yang bertentangan satu sama lain. Koheren atau
runtut didalamnya memuat suatu kebenaran logis.
4.
Rasional
Yang dimaksud dengan rasional adalah
unsur-unsurnya berhubungan secara logis. Artinya, pemikiran filsafat harus
diuraikan dalam bentuk yang logis, yaitu suatu bentuk kebenaran yang mempunyai
kaidah-kaidah berfikir (logika)
5.
Sinoptik
Sinoptik artinya pemikiran filsafat harus
melihat hal-hal secara menyeluruh atau dalam kebersamaan secara integral.
6.
Mengarah kepada pandangan dunia lain
Maksudnya adalah pemikiran filsafat sebagai
upaya untuk memahami semua realitas kehidupan dengan jalan menyusun suatu
pandangan (hidup) dunia, termasuk di dalamnya menerangkan tentang dunia dan
semua hal yang berada di dalamnya (dunia).
b. Ciri-Ciri Pemikiran Filsafat
Menurut Clarnce I. Lewis seorang ahli
logika mengatakan bahwa filsafat itu sesungguhnya suatu proses refleksi dari
bekerjanya akal. Sedangkan sisi yang terkandung dalam proses refleksi adalah
berbagai kegiatan/problem kehidupn manusia. Tidak semua kegiatan atau berbagai
problema kehidupan tersebut dapat dikatakan sampai pada derajat filsafat,
tetapi dalam kegiatan atau problem yang terdapat beberapa ciri yang dapat
mencapai derajat pemikiraan filsafat, antara lain sebagai berikut :
1.
Universal
Pemikiran filsafat mempunyai
kencenderungan yang sangat umum , dan tingkat keummumannya sangat tinggi.
Karena pemikiran filsafat tidak bersangkutan dengan objek-objek khusus, akan
tetapi bersangkutan dengan konsep-konsep yang sifatnya umum, misalnya tentang
manusia, keadilan,kebebasan, dan lain-lainya.
2.
Tidak faktual
Kata lain tidak faktual adalah spekulatif,
yang artinya filsafat membuat dugaan-dugaan yang masuk akal mengenai sesuatu dengan
tidak berdasarkan pada bukti. Hal ini bukan berarti bahwa pemikiran filsafat
tidak ilmiah, akan tetapi pemikiran filsafat tidak termasuk dalam lingkup kewenangan
ilmu khusus.
3.
Bersangkutan dengan nilai
C. J. Ducasse mengatakan bahwa filsafat
merupakan usaha untuk mencari pengetahuan, berupa fakta-fakta, yang disebut
penilaian.Yang dibahas dalam penilaian adalah tentang yang baik dan buruk, yang
susila dan asusila dan akhirnya filsafat sebagai suatu usaha untuk
mempertahankan nilai. Maka selanjutnya, dibentuklah sistem nilai, sehingga
lahirlah apa yang disebut sebagai nilai social, kegamaan, budaya, dan lainya.
4.
Berkaitan dengan arti
Sesuatu yang bernilai tentu di dalamnya
penuh dengan arti. Agar filosof dalam mengungkapkan ide-idenya searah dengan
arti, para filosof harus dapat menciptakan kalimat-kalimat yang logis dan bahasa
yang tepat (ilmiah), semua itu berguna untuk menghindari adanya kesalahan/sesat
dalam penyampaian.
5.
Implikatif
Pemikiran filsafat yang baik dan terpilih
selalu mengandung impliksi (akibat logis). Dari implikasi tersebut diharapkan
akan mampu melahirkan pemikiran baru sehingga akan terjadi proses pemikiran
yang dinamis: dari tesis ke anti tesis kemudian sintesis, dan seterunya. Pola
pemikiran yang implikatif (dialektis) akan dapat menyuburkan intlektual.
D.
FUNGSI
DAN KEGUNAAN FILSAFAT
Kita tentunya pernah mendengarkan kata
fungsi dan kegunaan dan terkadang kita juga turut mencampur adukan atau
mengangap kedua aspek ini sama. Sesungguhnya, kedua aspek ini memiliki
perbedaan dalam konteks penyajianya, namun kedua aspek ini saling berkaitan
satu sama lain. Tanpa yang satu,maka satu aspeknya lagi tidak dapat berjalan
atau berfungsi sebagaimana mestinya. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan
berikut ini:
a.
Fungsi
Filsafat
Sejauh mana filsafat dapat memenuhi
harapan-harapan manusia, itulah fungsinya. Filsafat memberikan kepada manusia keinsafan
dan padangan jauh kedepan serta arti penting hidup. Filsafat berfungsi sebagai
upaya menjernihkan kepercayaan-kepercayaan pokok yang pada akhirnya menentukan
tekanan perhatian manusia pada dasar karkter.
Sementara itu, menurut Radhakrisnan dalam
buku History of Philosophy, tugas filsafat bukanlah sekedar mencerminkan masa
dimana kita hidup, melainkan membangunya maju. Fungsi filsafat adalah kreatif
menetapkan nila, tujuan, arah, dan menuntunke jalan baru.
Dari definisi diatas, dapat kita tarik
kesimpulan bahwa fungsi filsafat adalah untuk menyelamatkan manusia dari
kesesatan hidup menghadapi pengaruh-pengaruh kemajuan dari gaya hidup
materialism; melepaskan kegelisahan dan ketidakbermaknaan.
b.
Kegunaan
Filsafat Ilmu
Dengan memperhatikan defenisi dari
filsafat itu sendiri, sesungguhnya telah dapat tergambar dan dipahami mengenai
manfaat atau kegunaan mempelajari ilmu tersebut. Dengan mempelajari filsafat,
paling tidak ada tiga hal yang dapat kita ambil sebagai pelajaran, antara lain:
1.
Filsfat telah mengajarkan kita untuk
lebih mengenal diri sendiri secara totalitas, sehingga dengan pemahaman tersebut
dapat dicapai hakikat manusia itu sendiri dan bagaimana sikap manusia itu
seharusnya.
2.
Filsafat mengajarkan tentang hakikat
alam semesta. Pada dasarnya pemikiran filsafat ialah berusaha untuk menyusun suatu
sistem pengetahuan yang rasional dalam rangka memahami segala sesuatu, termasuk
diri manusia itu sendiri.
3.
Filsafat mengajarkan tentang hakikat
tuhan. Studi tentang filsafat dapat membantu manusia untuk membangun keyakinan
keagamaan atas dasar yang matang secara intelektual. Dengan pemahaman yang mendalam
dan dengan daya nalar yang tajam, maka akan sampailah kepada kekuasaan yang
mutlak yaitu tuhan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan
bahwa filsafat merupakan jalan yang menuntun kita kepada kebenaraan yang hakiki
melalui proses-proses yang cukup kompleks sehingga dapat membatasi ruang
lingkup ilmu pengetahuan agar tidak keluar dari konsep yang semestinya dan
memberikan pengetahuan yang terus berkembang sehingga dapat menuai tujuan yang
ingin dituju. Dengan konsep yang begitu komplek ini, filsafat ilmu telah
memberikan kontribusi yang besar dalam perkembangn zaman hingga saat ini.
Saran
Penulis berharap bahwa filsafat dapat
diajarkan dan dikembangkan kepada generasi muda agar dapat membatasi atau mengontrol
perkembangan di dunia ini, sehingga konsep yang pada dasarnya sesuai tidak
tergeser seiring perkembangan zaman.
DAFTAR
PUSTAKA
Asmoro Achmadi. 2013. Filsafat umum. Jakarta: Rajawali.
Burhanudin Salam. 2009.
Pengantar Filsafat. Jakarta: Bumi Aksara.
Zaprulkan. 2016. Filsafat Umum. Jakarta: Rajawali
. 2016. Filsafat ilmu. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
A Susanto. 2011. Filsafat ilmu. Jakarta: Bumi Aksara.
Ali Maksum. 2016. Pengantar filsafat. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Bone Rampung. 2013. Konsep Dasar Filsafat Ilmu. http://bone-rampung.blogspot.co.id/2013/10/konsep-dasar-filsafat-ilmu.html?m=1,
28 Oktober 2013.
Awalnya aku hanya mencoba main togel akibat adanya hutang yang sangat banyak dan akhirnya aku buka internet mencari aki yang bisa membantu orang akhirnya di situ lah ak bisa meliat nmor nya AKI NAWE terus aku berpikir aku harus hubungi AKI NAWE meskipun itu dilarang agama ,apa boleh buat nasip sudah jadi bubur,dan akhirnya aku menemukan seorang aki.ternyata alhamdulillah AKI NAWE bisa membantu saya juga dan aku dapat mengubah hidup yang jauh lebih baik berkat bantuan AKI NAWE dgn waktu yang singkat aku sudah membuktikan namanya keajaiban satu hari bisa merubah hidup ,kita yang penting kita tdk boleh putus hasa dan harus berusaha insya allah kita pasti meliat hasil nya sendiri. siapa tau anda berminat silakan hubungi AKI NAWE Di Nmr 085--->"218--->"379--->''259'
ReplyDelete