Mini Riset
ANALISIS PENGGUNAAN ICT
(INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY) DALAM PERKEMBANGAN KECERDASAN
PESERTA DIDIK MENENGAH PERTAMA DI KEC. MINAS
“Perkembangan Peserta Didik”
Dosen Pengampu
Refika Andriani M.Pd.
Disusun Oleh:
T.M Ridhani
1588203047
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
2016
BAB I
PENDAHILUAN
A. Latar Belakang
Di
era modern ini, seringkali kita melihat seorang atau sekelompok anak-anak menengah
pertama memainkan smartphone mereka atau berkomunikasi menggunakan alat
tersebut, baik itu berupa lisan maupun tulisan. Tidak hanya di sekolah, dijalan
bahkan di rumah sekalipun alat tersebut berada sangat dekat dengan si pemiliknya.
Alat
tersebut merupakan sebuah trobosan dari beberapa trobosan yang termasuk dalam
bagian ICT di era modern saat ini. ICT atau (Information, communication, and
technology) telah memberikan kontribusi yang besar di berbagai bidang khususnya
meningkatkan kecerdasan anak.
Peningkatan
kemampuan kecerdasan yang dapat diperoleh oleh anak selain pendidikan formal
disekolah atau dilembaga-lembaga bimbingan belajar juga ada media lain yang
mampu membantu perserta didik (anak) dalam meningkatkan kecerdasaan nya. Misalnya
seoarang anak di bekali oleh orang tuanya sebuah smartphone atau gadget yang
mampu mengakses berbagai informasi secara langsung. Sehingga anak tidak perlu
lagi mencari informasi diluar rumah atau harus datang ketempat-tempat penjualan
buku yang tersedia.
Penggunaan
media komunikasi dan teknologi yang berkembang saat ini memang secara substansi
telah membantu banyak sektor di Indonesia khususnya di dalam dunia pendidikan. Seperti
akses untuk mendapatkan buku-buku dan berbagai bahan sekolah yang dapat diakses
secara mudah dan langsung oleh peserta didik.
Kecerdasan
seorang peserta didik saat ini dapat di ukur secara langsung dari tahap
perkembangan psikomotorik dan intelegensi anak. Dengan melihat hal ini saya
sebagai seorang peneliti tertarik melakukan sebuah penelitian yang nantinya diharapkan
dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh ICT terhadap perkembangan
kecerdasan, khususnya peserta didik usia menengah pertama.
B. Identifikasi Permasalahan
Saat
ini, hampir seluruh anak usia menengah pertama (SMP) telah mengunakan smartphone
dalam berkomunikasi dengan dunianya. Dalam hal ini peserta didik dapat dengan
mudah dalam memperoleh informasi dan mengembangkan kemampuannya. Namun dari
kemudahan itu, peserta didik juga dapat dengan mudah memperoleh negative
information akibat kurangnya fertilisasi atau penyaringan informasi tersebut dan
juga merajajalelanya hal-hal yang mencoba merusak moral anak bangsa.
C. Rumusan Permasalahan
Dari
permasalahan diatas, penulis melihat permasalahan-permasalahan yang harus di
bahas dalam riset ini, seperti:
1. Bagaimana
perkembangan kecerdasan peserta didik tingkat Menengah Pertama?
2. Apakah
faktor-faktor yang memepengaruhi kecerdasan peserta didik dalam penggunaan ICT?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan
latar belakang yang telah peneliti rumuskan, penelitianini memiliki tujuan
penelitian sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui perkembangan kecerdasan anak peserta didik tingkat Menengah Pertama.
2. Untuk
mengetahui faktor-faktor yang memepengaruhi kecerdasan peserta didik dalam
penggunaan ICT.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian
ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai penelitian kualitatif
itu sendiri. Selain itu, untuk mengetahui bagaimana pengaruh ICT terhadap
perkembangan kecerdasan peserta didik khususnya setelah mengunakan ICT itu sendiri.
Dari penilitian ini, pendidik dapat menilai dan memilih metode mengenai hal-hal
yang sesuai untuk perkembangan kecerdasan peserta didik.
F. Definisi Kata Kunci
Berdasarkan
latar belakang yang telah dirumuskan dan variable yang telah ditentukan, maka
penelti mendefinisikan beberapa kata kunci yaitu sebagai berikut:
1. ICT
adalah Informasi Komunikasi dan teknologi dalam artian bahwa ICT merupakan segala
sesuatu hardware dan software yang mendukung kerja akses dunia maya untuk
mendapatkan berbagai informasi.
2. Kecerdasan
adalah intelektual dan intelegensi yang dimiliki setiap individu untuk memahami
dan memecahkan masalah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penggunaan ICT ( Information
Communication and Technology)
ICT
atau biasa dikenal dengan TIK (Teknologi, informasi dan Komunikasi) merupakan
salah satu bentuk kemajuan yang telah berkembang pesat hingga saat ini. Berbagai
model kemajuan yang dapat kita rasakan saat ini, baik di ICT itu sendiri dan
juga efek yang di timbulkanya. Perkembangan
ICT itu sendiri mencakup 2 teknologi, yaitu : teknologi yang berkaitan
dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi dan juga teknologi komunikasi yang merupakan segala sesuatu yang
berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data
dari perangkat satu ke yang lainya.
Peranan
ICT di dalam kehidupan mempunyai pengaruh yang luar biasa, contohnya saja di
dunia pendidikan. Sistem pengajaran yang berbasis multimedia (teknologi yang melibatkan teks, gambar, suara, dan video)
mampu membuat penyajian suatu topik pembahasan menjadi menarik dan mudah untuk
dipahami atau internet yang memberikan berbagai kemudahan dalam
pengaplikasianya dalam kehidupan
Di
era globalisasi saat ini, penggunaan ICT mengalami peningkatan yang sangat
signifikan mengingat hal itu telah menjadi kebututuhan primer bagi masyarakat
modern saat ini. Penggunaan ICT dimulai dari usia balita bahkan hingga orang
yang telah lanjut usia. Maka tak heran di zaman ini hampir berbagai aktivitas
kita lakukan dengan ICT, contohnya berbelanja, hiburan, belajar dan hingga
politik pun telah masuk keranah internet, itu artinya bahwa ICT telah
memberikan pengaruh yang besar dalam kehidupan di zaman ini.
Namun dari penggunaanya tersebut, ICT
tidak selalu memberikan dampak positive saja melainkan juga memberikan dampak
negative dan hal itu tentu saja sangat berbahaya terhadap kehidupan manusia
apabila tidak ditindak lanjuti, terutama bagi kecerdasan anak bangsa saat ini,berikut
penjelasanya:
1.
Kelebihan
ICT
a. Informasi yang dibutuhkan untuk
menjadi lebih cepat dan lebih mudah dalam mengakses tujuan pendidikan.
b. Inovasi dalam pembelajaran tumbuh di
hadapan e-learning inovasi yang lebih memudahkan proses pendidikan.
c.
Kemajuan
TIK juga akan memungkinkan pengembangan teleconference kelas virtual atau kelas
yang berbasis yang tidak memerlukan pendidik dan peserta didik berada dalam
satu ruangan.
d. Sistem administrasi pada lembaga
pendidikan akan lebih mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
e.
Munculnya
media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber pengetahuan dan
pendidikan pusat.
f.
Munculnya
metode pembelajaran yang baru, yang memungkinkan siswa dan guru dalam proses
pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi menciptakan metode baru yang membuat
siswa mampu memahami materi yang abstrak, karena materi dapat dibuat dengan
bantuan teknologi abstrak.
g.
Sistem
pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi proses
pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dan guru, tetapi juga dapat
menggunakan layanan pos, internet dan lain-lain.
h. Mengurangi lag dalam penggunaan TIK dan
dalam pendidikan dibandingkan dengan negara-negara berkembang dan negara maju
lainnya.
i.
Peningkatan
kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi.
j.
ICT
sebagai sistem pendukung keputusan dalam dunia pendidikan. Guru meningkatkan
kompetensi mereka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan profil lembaga
pendidikan yang diakui oleh Pemerintah.
k. Berbagi hasil penelitian, penelitian
yang dipublikasikan dalam internet akan mudah digunakan oleh orang lain di
seluruh penjuru dunia dengan cepat.
l.
Konsultasi
dengan ahli, konsultasi ahli di bidang undangan dapat dilakukan dengan mudah
bahkan jika para ahli sangat banyak di tempat.
m. Perpustakaan online, perpustakaan
online adalah perpustakaan dalam bentuk digital.
n. Diskusi online. Diskusi online
adalah diskusi yang dilakukan melalui internet.
o. Kelas online. Aplikasi kelas online
dapat digunakan untuk lembaga-lembaga pendidikan jarak jauh, seperti
universitas dan sekolah-sekolah terbuka. “Computer Aided Instruction” telah
melihat sedikit peningkatan kinerja siswa pada pilihan ganda, pengujian standar
di beberapa daerah. Computer Aided (atau dibantu) Instruksi (CAI), yang umumnya
mengacu pada siswa belajar mandiri atau tutorial pada PC, telah terbukti
sedikit meningkatkan nilai tes siswa dalam membaca dan matematika keterampilan
atau mata pelajaran lain, meskipun apakah peningkatan ini berkorelasi dengan
peningkatan yang signifikan dalam belajar siswa.
p. TIK digunakan dalam mata pelajaran
sekolah yang berbeda. Penggunaan ICT untuk simulasi dan pemodelan dalam sains
dan matematika telah terbukti efektif, karena memiliki perangkat lunak pengolah
kata dan komunikasi (e-mail) dalam pengembangan bahasa dan kemampuan komunikasi
siswa.
q. Akses luar sekolah mempengaruhi
kepercayaan pengguna. Siswa yang menggunakan komputer di rumah juga menggunakan
komputer di sekolah lebih sering dan lebih percaya diri daripada siswa yang
tidak memiliki akses di rumah mereka.
2.
Kelemahan
ICT
a. Kemajuan TI akan semakin memudahkan pelanggaran
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) karena akses mudah ke data yang menyebabkan
orang plagiatis akan melakukan kecurangan.
b.
Meskipun
sistem administrasi suatu lembaga pendidikan seperti sistem tanpa celah, tetapi
jika ada kecerobohan dalam menjalankan system tersebut akan berakibat fatal.
Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (jangka pendek perhatian).
Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (jangka pendek perhatian).
c.
Tes
Program kerahasiaan semakin terancam tes kecerdasan seperti tes Raven,
Differential Uji bakat dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dan
masalah tes psikologis yang ada akan mudah bocor, dan pengembangan tes psikologi
harus berpacu dengan tingkat kebocoran melalui internet.
d. Penyalahgunaan pengetahuan bagi
orang-orang tertentu untuk melakukan tindak pidana. Kita tahu bahwa kemajuan di
bidang pendidikan juga mencetak generasi e-book tinggi berpengetahuan tetapi
moral yang rendah. Misalnya, dengan ilmu komputer yang tinggi maka orang akan
mencoba untuk menerobos sistem perbankan dan lain-lain.
e.
Tidak
membuat TI sebagai media atau sarana hanya dalam belajar, misalnya, kita tidak
hanya men-download, tapi masih membeli buku cetak, tidak hanya mengunjungi
perpustakaan digital, tetapi juga masih mengunjungi perpustakaan.
f.
Pertimbangkan
penggunaan TI dalam pendidikan, khususnya bagi anak-anak yang masih berada
dalam kendali sementara membuat pembelajaran dengan TI. Analisis pro dan kontra
penggunaan.
g.
Mahasiswa
dan kadang-kadang guru, bisa aspek adiktif teknologi, bukan isi pelajaran.
Hanya karena topik dapat diajarkan melalui TI, itu tidak berarti bahwa itu
diajarkan secara efektif melalui TI. Bahkan jika subjek dapat diajarkan secara
efektif melalui TI, dan ada uang yang tersedia, itu tidak berarti bahwa selalu
ada manfaat untuk itu. Ada banyak penelitian atau studi yang dilakukan untuk
melihat dan melihat apakah penggunaan TIK dapat meningkatkan pembelajaran.
h. Perlu untuk tujuan yang jelas. TI
dipandang kurang efektif (atau tidak efektif) saat tujuan penggunaannya tidak
jelas. Seperti untuk menggunakan internet untuk mencari video porno saat
menggunakan komputer di sekolah.
B.
Perkembangan
Kecerdasan Peserta Didik
Pengertian
mengenai intelek adalah kecakapan untuk berpikir, mengamati atau mengerti.
Inteligensi merupakan kumpulan kemampuan seseorang yang memungkinkan untuk
memperoleh pengetahuan dan mengamalkan pengetahuan tersebut dalam hubungannya
dengan lingkungannya. Inteligensi meliputi pengalaman-pengalaman, pengertian,
tingkah laku dan pola-pola baru yang dipergunakan secara efektif.
William Stern
mengemukakan bahwa inteligensi merupakan suatu kemampuan untuk menyesuaikan
diri pada tuntutan baru dibantu dengan penguasaan fungsi berpikir. Sementara, Binet
berpendapat bahwa inteligensi merupakan kemampuan yang diperoleh melalui
keturunan, kemampuan diwarisi dan dimiliki sejak lahir dan tidak terlalu banyak
dipengaruhi oleh lingkungan. Dalam batasan-batasan tertentu lingkungan tutur
berperan dalam pembentukan kemampuan inteligensi.
Dari beberapa
pendapat di atas, kita dapat menarik kesimpulan yang akan menjelaskan ciri-ciri
inteligensi:
1. Inteligensi
merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan prosesberpikir secara
rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung,
melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan
manifestasi dari proses berpikir.
2. Inteligensi
tercermin dari tindakan yang terarah pada penyesuaian diriterhadap lingkungan
dan pemecahan lingkungan masalah yang timbul daripadanya.
Adapun
faktor-faktor yang memperngaruhi inteligensi peserta didik adalah sebagai
beriku:
1. Pengaruh faktor
bawaan
Individu-individu
yang berasal dari IQ yang berkorelasi tinggi akan sangat mempengaruhi
inteligensi individu tersebut.
2.
Pengaruh faktor
lingkungan
Selain faktor
bawaan, ternyata lingkungan sanggup menimbulkan perubahan-perubahan yang
berarti. Inteligensi tentunya tidak terlepas dari otak. Dengan kata lain,
perkembangan organik otak akan sangat mempengaruhi tingkat inteligensi
seseorang. Di pihak lain, perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh gizi yang
dikonsumsi. Oleh karena itu, ada hubungan antara pemberian makanan yang bergizi
dengan inteligensi seseorang. Pengaruh rangsangan intelektual yang memberi
pengalaman (eksperiential resources) seperti pendidikan, latihan berbagai
keterampilan, dan lain-lain.
C.
PENGUKURAN INTELIGENSI
Pada tahun 1904
Alfred Binet dan Theodor Simon, dua orang psikolog Perancis telah mempelajari
kecerdasan di salah satu lembaga pendidikan di Paris untuk merancang alat
evaluasi yang dipakai untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan kelas
khusus (siswa-siswa yang kurang pandai). Tes ira disebut test Binet-Simon.
Mula-mula IQ
diperhitungkan dengan membandingkan "umur mental (Mental Age = MA) dengan
umur kronologis (Chronological AGE = CA)". Apabila kemampuan individu
dalam memecahkan persoalan-persoalan yang disajikan dalam tes kecerdasan (umur
mental) tersebut sama dengan kemampuan yang seharusnya pada individu seumur dia
saat itu (umur kronologis), maka akan diperoleh skor 1 (satu). Skor ini
kemudian dikalikan 100 dan dipakai sebagai dasar perhitungan IQ. Bila MA lebih
tinggi dari CA, akan diperoleh skor lebih tinggi dari 100 (yang mengindikasi
kemajuan intelektual). Sebaliknya bila MA lebih rendah dari CA, akan diperoleh
skor kurang dari 100 (yang mengindikasikan keterbelakangan mental).
Rumus:
Penggolongan IQ
Interval IQ
|
Penggolongannya
|
Diatas 180
|
• Genius/Luar
biasa
|
140-179
|
•
Gifted, tidak Genius tetapi menonjol dan populer
|
130 -139
|
•
Cerdas Sekali/Sangat superior (genius)
|
120 -129
|
•
Cerdas/Superior
|
110 -119
|
•
Pandai
|
90-109
|
•
Rata-rata (average) atau sedang *
|
80-89
|
•
Bodoh (dull = lambat belajar)
|
70-79
|
•
Batas bisa diajar (Inferior)
|
50-69
|
•
Moron/ Dibil -
|
20-49
|
•
Embisil
|
0-19
|
• Idiot
|
Jenjang
Pendidikan tertinggi yang dapat dicapai dengan tingkat kecerdasan tertentu
adalah sebagai berikut :
1.
110
keatas - Perguruan Tinggi
2.
90(sedang)
- SMU
3.
80-89 (bodoh) -
SLTP(kelas I kadang kelas H)
4.
70-79
(Inferior) - SD (kelas IV, kadang Kelas V)
5.
60-69
(Moron)-SD Kelas III
6.
50 - 59 (moron)
- SD (kelas I, kadang Kelas H)
7.
Dibawah 50
(Imbisil dan Idiot) - SD (tidak dapat ditempuh).
D. Dampak Penggunaan ICT pada Peserta Didik
a. Kecerdasan
bahasa, menguasai ICT khususnya gadget atau smartphone, mendorong anak dalam
mempelajari banyak vocabulary atau kosa-kata yang lebih kompleks
b. Menggunakan
ICT melatih kordinasi tangan dan mata, latihan ini menstimulikecerdasan
kinestetik.
c. ICT
mendorong kecerdasan logika dan matematika. Program ICT mengajarkan
keterampilan logika dan berfikir kritis.
d. Aplikasi
permainan dan grafis, sepertipermainan the Sims, melatih kecerdasan spasial,
visual dan juga melatih anak berfikir cepat.
e. Melalui
ICT, anak biasa mengenal lebih banyak jenis lagu anak-anak dari mancanegara.
f. ICT
merupakan katalisator untuk kecerdasan interpersonal. Anak bisa berbagi
komputer atau gadgetnya dengan anak-anak lain.
g. ICT
menolong anak membangun keterampilan individu dan kecerdasan intrapersonal.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif yang memiliki pendekatan penelitian pada
fenomenologi. Menurut Sugyono (2011:245) Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang mencari fakta-fakta secara akurat dan spesifik. Dalam
penelitian ini peneliti akan mencari beberapafaktor yang mempengaruhi
kecerdasan peserta didik dalam penggunaan informasi komunikasi dan teknologi.
B. Populasi dan Sampel
1.
Populasi
Populasi merupakan
kumpulan berbagai individual yang memiliki kharakter yang sama. Dalam
penelitian ini populasinya adalah SMPN 1 Minas.
2.
Sampel
Sampel merukanin
dividu-individu yang dipilih sebagai perwakilan yang dari sampel.Dalam
penelitian ini peneliti menentukan sampel dengan menggunakan teknik sampel purposive sampling. Teknik ini dipilih
Karena peneliti memiliki beberapa tujuan-tujuan tertentu untuk melakukan sebuah
target penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menentukan jumlah sampel
berjumlah 5 orang dengan alasan untuk memperkecil kemungkinan-kemungkinan yang
timbul seperti waktu dan biaya.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Bulan November 2016. Lokasi
penelitian ini adalah SMPN 1 Minas Jl. Yos Sudarso KM. 20.
D. Instrument Penelitian
1. Observasi
Observasi merupakan cara yang dilakukan
peneliti dalam mengamati segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh subjek
penelitian. Dalam hal ini peneliti menggunakan beberapa macam bantuan media
seperti kamera dan berbagai alat tulis.
2. Wawancara
Wawancara adalah merupakan pertemuan dua
orang atau lebih untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga
dapat dikonstruksikan makna dalam suatu tertentu. Dalam penelitian ini peneliti
akan menggunakan wawancara tidak terstruktur untuk mendapatkan informasi
tentang penggunaan ICT.
3. Tes
Dalam Penelitian ini peneliti akan
menggukan sebuah tes untuk mendapatkan sebuah hasil dari kemampuan kecerdasan
peserta didik.
E. Tehnik Analisis
Dalam
penelitian ini, peneliti akan menganalisa data berdasarkanTehnik analisis data
kualitatif yang dilakukan sesuai dengan pendekatan studi kasus, sehingga
analisis data yang digunakan adalah dengan cara menela’ah jawaban-jawaban yang
diperoleh dari subjek penelitian. Jawaban-jawaban tersebut diorganisir dengan
cara mengidentifikasikan dan mengkategorisasikan sesuai dengan tujuan-tujuan penelitian.
Hal ini sesuai dengan langkah pokok penelitian studi kasus yang diungkapkan
oleh Sudjarwo (2001).
BAB
IV
HASIL
DAN DISKUSI
A.
HASIL
Hasil
pengumpulan data, menggunakan metode observasi, wawancara,dan test dalam
meneliti seberapabesar pengaruh ICT terhadapperkembangan kecerdasan peserta
didik. Peneliti melakukan pengelompokan kategorisasi dari setiap responden
dalam metodewawancara danpemilahan dalam metode test kepada 5 orang peserta
didik yang mewakili jumlah keseluruhannya. Berikut respond wawancara dan hasil test
penelitian.
a.
Observasi
Peneliti
melakukan pengamatan terhadap peserta didik kelas IX yang tengah asik bermain
Smartphone dilingkungan sekolah saat jam istirahat .sehingga, peneliti
mendapatkan 5 sample yang akan di teliti, antra lain: PK, NO,BA, CAP, dan APS
b.
Respon
wawancara: PK, NO, BA, CAP, dan APS.
1.
Apakah adik-adik memiliki
smartphone,laptop atau tv dirumah?
Iya,
kami memiliki ketiga benda tersebut
2.
Sejak kapan adik-adik memiliki benda
tersebut ?
Sedari
SMP, kelas 1
3.
Pentingkah alat tersebut dalam kehidupan
adik-adik ?
Tentu
saja
4.
Apakah alat tersebut membantu adik-adik
dalam memahami dan menambah pengetahuan adik-adik akan sesuatu hal ?
Ya,
tentu saja.
5.
Hal apa saja yang sering adik-adik
lakukan dengan alat-alat tersebut ?
Berkomunikasi,membaca
dan mencari hiburan.
c.
Hasil
Test Penelitian :
Kategori
|
PK
|
CAP
|
APS
|
NO
|
BA
|
Persentase
|
A
|
0
|
3
|
8
|
9
|
6
|
26%
|
B
|
20
|
10
|
3
|
7
|
5
|
45%
|
C
|
0
|
5
|
2
|
4
|
8
|
19%
|
D
|
0
|
2
|
7
|
0
|
1
|
10%
|
Total
|
100%
|
Berdasarkan tabel di
atas, dari 20 soal test yang di sebar kepada 5 peserta didik, 71% menyatakan
bahwa ICT berpengaruh terhadap kecerdasan peserta didik.Sementara, 29 % lainya
menyatakan hal itu tidak berpengaruh. Maka dapat dikatakan bahwa ICT memiliki
potensi yang sangat besar dalam mempengaruhi kecerdasan anak.
B.
DISKUSI
Dari pengumpulan data
di atas, kesesuaian antara ICT dan pola perkembangan kecerdasan anak meningkat,
ICT bukan lagi benda asing yang di gunakan di zaman ini, melainkan sebuah
kebutuhan utama dalam mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik,
khususnya dalam hal kecerdasan.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penjelsan di atas,
peneliti menarik kesimpulan bahwa ICT memiliki peran yang sangat penting dalam
mengembangkan kecerdasan peserta didik di era globalisasi saat ini.
B. Saran
Sebaiknya adanya
pengawasan dan penyaringan yang ketat terkait penggunaan ICT untuk mencegah
timbulnya penyimpangan-penyimpangan yang ada.Peran Pendidik dan lembaga-lembaga
intansi sangat penting dalam membentuk karakter dan mengembangkan kecerdasan
anak.
DAFTAR
PUSTAKA
Sunarto dan Agung Hartono. 2008. Perkembangan
Peserta Didik. Jakarta: RINEKA CIPTA.
Sugyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&B.
Bandung: Alfabeta.
Refika Andriani. 2016. Perkembangan
Peserta Didik. Pekanbaru.
Dundung. 2015. Dampak Negatif
dan Positif Teknologi Informasi dalam Bidang Pendidikan. http://www.dosenpendidikan.com/15-dampak-negatif-dan-positif-teknologi-informasi-dalam-bidang-pendidikan/,
04 April 2015.
Riani Dwi Kurniawati. 2015. Peranan
ICT atau TIK dalam Dunia Pendidikan.
http://rianna.blogs.uny.ac.id/2015/09/16/peranan-ict-atau-tik-dalam-dunia-pendidikan/,
16 September 2015.
Androzen. 2011. BAB IV
Perkembangan Kecerdasan Peserta Didik. http://catatan-kuliah-ku.blogspot.co.id/2011/01/bab-IV-perkembangan-kecerdasan-peserta.html?=1,
04 Januari 2011.
Sayang Anak. 2015. Dampak
Teknologi Pada Perkembangan Kecerdasan Anak. http://sayangianak.com/dampak-teknologi-pada-perkembangan-kecerdasan-anak/,
08 Januari 2015.
Comments
Post a Comment